Friday, October 14, 2016

Menjadi Kepala Puskesmas, seperti memasuki "dunia" baru

 Kali ini sepertinya aku mendapat kesempatan berpetualang memasuki dunia baru. Bagaimana tidak?  Terhitung mulai 1 Januari 2011, aku menerima penugasan baru sebagai Kepala Puskesmas Kebumen III. Mendengar pertama kali, rasanya tidak nyata.

Jabatan yang kontroversi
Tetapi ini realitas yang harus aku hadapi. Bukan persoalan apakah aku mampu apa tidak. Tetapi, bagiku lingkup pekerjaan puskesmas merupakan sesuatu yang baru. Setelah bertahun-tahun menggeluti manajemen dan perencanaan di Dinas Kesehatan.
Selain itu, kebijakan penempatan kepala Puskesmas oleh seorang yang berlatarbelakang pendidikan bukan dokter, pada waktu itu masih kontroversi dan mengundang  pro-kontra, dan masih sangat langka di Kebumen. Posisiku menggantikan  Pejabat pelaksana tugas  (Plt) Kepala Puskesmas  dr H. Agus Sapariyanto-pejabat kepala Puskesmas definitif Puskesmas Pejagoan.

Puskesmas perlu perubahan manajemen pengelolaan
Dalam kesempatan serah terima jabatan kepala Puskesmas, aku merasa surprised dan tidak biasa terjadi. Pada sertijab yang dilaksanakan tanggal 5 Januari tersebut ternyata dihadiri juga Asisten I Sekda Kebumen, H. Adi Pandoyo, SH, M.Si, Kepala Dinas Kesehatan dr H.A. Dwi Budi Satrio, M.Kes, Pejabat Plt Kepala Puskesmas dan Pejabat Kepala Puskesmas definitif, Karyawan dan karyawati Puskesmas Kebumen III.

Dengan acara yang relatif sederhana itu, menyampaikan sambutan adalah Asisten I dan Kadinkes. Kedua pejabat tersebut pada intinya berharap ada perubahan manajemen dalam pengelolaan Puskesmas Kebumen III di masa yang akan datang. Secara khusus, Asisten I menegaskan, bahwa Pemkab dalam waktu mendatang berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Salah satu upaya yang ditempuh adalah peningkatan profesionalisme petugas. Puskesmas Kebumen III sejak berdiri di bawah kepemimpinan dr H. Rahmat Wahyudi dan belum pernah ada mutasi pejabat kepala Puskesmas definitif lainnya. Sehingga dalam beberapa hal, perlu penyegaran dalam manajemen pengelolaanya.

Pojok Sabtu untuk membahas kualitas pelayanan
Selama seminggu pertama bertugas, sejak sertijab,  aku  mulai menemukan banyak masalah dalam pelayanan tugas pokok puskesmas. Perubahanya aku mulai dari menetapkan setiap hari Sabtu, sebagai forum untuk membahas pelayanan. Mengapa Sabtu? Karena pada hari itu, tidak ada jadwal ke lapangan, pustu dan posyandu. Sehingga semua karyawan dan petugas lapanganpun ada di Puskesmas.

Pojok Sabtu (Saturday Corner) tanggal 15-01-2011, aku memanfaatkannya untuk membahas kualitas pelayanan dari aspek-aspeknya, sebagai bahan perbaikan pelayanan puskesmas di waktu yang akan datang. Pada kesempatan itu, aku membahas hasil survei yang dikeluarkan Dinkes Kebumen.  Dari hasil Survei Kualitas Pelayanan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen, kualitas pelayanan Puskesmas Kebumen III masuk dalam kategori baik.Kualitas pelayanan Puskesmas, dinilai berdasarkan variabel: reliability (kehandalan), responsiveness (ketanggapan), assurance (jaminan keamanan),  empaty (kepedulian) dan tangible (bukti fisik).

Subhanallah, pelayananya baik tapi tidak manusiawi
Demikian kesimpulan besarku terhadap hasil penilaian kualitas pelayanan. Mengapa bisa begitu? Dari hasil penilaian tersebut aspek-aspek kritis yang harus ditingkatkan oleh Puskesmas Kebumen III adalah: (1) kejelasan dalam memberikan informasi tentang penyakit kepada klien (2) keberadaan petugas di tempat pelayanan (3)  kepedulian terhadap klien (4) ketersediaan waktu petugas untuk berkomunikasi, dan (5) kebersihan alat.

Ini berarti Puskesmas ini selama setahun lalu, banyak mencapai kinerjanya secara kuantitas. Tetapi tidak dalam hal kualitas. Artinya dalam hal melayani, petugas sangatlah tidak manusiawi. Sedikit bicara, sedikit informasi, sedikit saran, bahkan dengan sedikit perasaan! Dan secara sembarangan menggunakan alat. Keadaan ini jika dibiarkan, maka berobat di Puskesmas ini bukannya makin baik, tetapi akan dapat masalah baru secara fisik maupun mental.

Membuat rencana tindak lanjut
Ketika aku membahasnya, tidak ada seorangpun yang protes dari temuan survei itu. Semuanya diam. Semuanya membenarkan! Terus harus bagaimana? Menyikapi hasil penilaian tersebut, ada beberapa hal yang menjadi  kebutuhan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan di Puskesmas , diantaranya (1) Perlu upaya sistematis dalam penjaminan mutu pelayanan puskesmas (2) Perbaikan prosedur kerja/prosedur pelayanan (3) Peningkatan kemampuan komunikasi terapeutik bagi petugas dalam pelayanan pengobatan (4) Peningkatan kemampuan konseling (5) Peningkatan dan penataan sarana dan prasarana untuk mendukung keamanan dan kenyamanan petugas dan pengunjung , termasuk: ruang pelayanan, parkir dan taman.


1 comment: