Wednesday, February 26, 2020

Mengenang asyiknya sarapan "Burgo" Palembang

Pagi buta di hari ke dua saya di Palembang, awal mulanya keseruan itu terjadi. Ketika Bang Hens, demikian kami memanggilnya-Ketua Biro Humas Asosiasi yang sangat enerjik, inspiratif dan "gila" ide-idenya itu menghampiri di lobi hotel. Saya diajaknya jalan-jalan menyusur pusat kota hingga sampailah ke suatu tempat. "Disini pusatnya oleh-oleh khas Palembang berselera" ajaknya sambil membuka pintu mobil dan mengajak saya turun.Saya baru tahu, ternyata selain mpek-mpek, kota Palembang ini memiliki banyak jenis kuliner lain yang tak kalah lezatnya, diantaranya Burgo Palembang. Sembari menunggu pesanan Burgo, saya pun banyak cari tahu istimewanya burgo ini.

Sehat dan bergizi

Burgo adalah makanan ini sehat dan bergizi. Karena Burgo Palembang  terbuat dari bahan dasar ikan dan disajikan  berkuah  santan, sehingga mengenyangkan dan membuat badan berstamina kembali apalagi jika disantap hangat untuk sarapan pagi. Terbayang kelezatannya, perpaduan kenyalnya adonan burgo yang berbentuk gulungan tepung dalam kuah santan gurih atau pedas bertabur bawang goreng. Bahan utama burgo terbuat dari campuran tepung beras, tepung sagu tani, air kapur sirih, air, dan sedikit garam. Semua bahan tersebut dicampur hingga merata dan bertekstur encer. Teksturnya harus benar-benar tepat agar menghasilkan burgo yang kenyal dan tidak mudah sobek.

Kelezatan lain dari Burgo Palembang adalah kuahnya berbahan dasar ikan. Jenis ikan yang biasanya digunakan untuk membuat kuah burgo adalah daging ikan gabus segar tanpa tulang. Ikan gabus yang sudah dipisahkan dari tulangnya sebelum dicuci bersih, dikukus hingga matang, lalu dihaluskan. Dan dicampurkan dengan bumbu-bumbu lain.

Untuk sarapan pagi, OK

Di Palembang kita bisa menemukan banyak penjual Burgo di pagi hari. Karena sudah menjadi tradisi masyarakat Palembang makan burgo untuk sarapan pagi. Namun, kita juga dapat menyantapnya untuk siang atau malam. Tinggal kita sesuaikan porsinya. Di Rumah makan "Pak Raden" ini siap buka sehari penuh menyediakan burgo dan makanan khas Palembang lainnya. Jadi sebelum beraktivitas pagi, bisa memualinya dengan sarapan burgo. Seperti yang hari ini saya lakukan. Terimakasih Bang Hens, semoga jadi amal baik.


Wyndham Opi Hotel, Palembang, 27 Februari 2020

Sate telur gulung: melegenda dan digemari di negeri Jakabaring

Sate telur gulung yang terbuat dari telur yang digoreng dan digulung dengan sedikit garam dan ditusuk pakai lidi atau bambu itu, sejatinya merupakan jenis jajanan jadul era 90-an. Namun hingga saat ini masih banyak ditemui dan mulai marak kembali. Saat ini sate telur gulung dijual dengan banyak variasi bahan atau pun sambalnya. Sejak dari bahan telur yang original sampai dengan isi sosis, bakso dan daging. Dari sambal kacang, kecap, saus tomat maupun mayones. Hingga banyak orang mencoba mengadu nasib untuk menjajakan jajanan legendaris ini.

 Seperti halnya Adi sekitar 35 tahun usianya. Seorang pemuda yang mencoba bertahan di kota "empek-empek" Palembang ini dengan menjajakan sate telur gulung secara berkeliling. Dengan bermodalkan sepeda motornya, Adi berjualan secara berpindah-pindah, pada jam tertentu mengikuti keramaian pembelinya. Selepas Dzuhur, seperti saat aku menemuinya, Adi mangkal di jalan stasiun LRT Jakabaring. Siang itu,  bersama kru TV dan Radio aku ditugaskan mengikuti Rakornas di Palembang. Untuk mencapai ke tempat lokasi acara, setelah 30 menit dari Bandara  Sultan Mahmud Badaruddin II menggunakan kereta api cepat, rute perjalanan berikutnya menggunakan taksi online. Sambil menunggu pesanan taksi datang, saat itulah pandanganku tertuju pada penjaja sate telur gulung, dekat sebuah halte. Hingga aku mengajukan beberapa pertanyaan pada penjualnya.

Adi belum menjawab pertanyaanku, apakah daganganya itu bisa habis hingga sore ini. Namun, aku memperoleh jawabnya, ketika serombongan anak sekolah berseragam SLTA datang dan mengerumuni dagangannya. Bersamaan taksi online pesananku datang, akupun minta pamit. Meski tidak begitu jelas, aku mendengar anak-anak sekolah itu sedang memesan jajanan kesukaanya. Dalam hati aku mengakui bahwa sate telur gulung ini menjadi jajanan dari generasi ke generasi.

Cokroaminoto-Wyndham Opi, Palembang, 26 Februari 2020