Thursday, May 19, 2016

Allah menyelematkan anakku Adi, dapat mengikuti tes ujian masuk mahasiswa

Ceritanya berawal ketika aku dan keluarga pergi menginap di sebuah guest house di bilangan Maguwoharjo-Yogyakarta. Misi perjalanan keluarga itu adalah mengantar dan menyemangati anakku Adi mengikuti seleksi masuk sebuah perguruan tinggi kedinasan. Setelah menginap semalam, paginya (15/6/2016) berangkat menuju tempat test. Lokasinya kira-kira satu setengah kilo meter dari penginapan.

Sebelum berangkat isteriku, mengingatkan kepada anakku untuk berkemas, menyiapkan perlengkapan test dan mengingatkan agar menon-aktifkan telepon genggam agar tidak mengganggu konsentrasi. Anakku menyatakan siap, dan kamipun berangkat menuju lokasi ujian. Tidak terlalu ramai Yogyakarta di pagi itu. Hanya sesekali agak terhambat karena rutenya melewati pasar, dengan lalulintas pengunjungnya hingga jalan raya. Benar, tidak lebih dari seperempat jam, kamipun sampai. Namun,di sana telah banyak pengunjung,  pengantar, keluarga dan peserta ujian telah banyak hadir, memadati tempat parkir. Sementara para peserta ujian saling sibuk mencari ruang sesuai nomor dan kode peserta ujian. Melihat keadaan tersebut, kami bersepakat bahwa anakku Adi aku drop di bahu jalan yang memungkinkan kendaraan dapat berhenti. Selanjutnya   anakku mengurus sendiri ruang test-nya,  Sehingga aku tidak tahu di ruang/gedung mana anakku Adi memperoleh tempat test.

KTP dan telepon genggam tertinggal
Karena waktunya masih lama hingga test selesai jam 11.00 WIB, aku putuskan untuk kembali ke penginapan. Istri dan dua anakku lainnya, Bagas dan Nadiyyah sedang menunggu. Mereka sudah selesai berkemas. Namun betapa kagetnya ketika isteriku menyatakan bahwa anakku Adi tidak membawa telepon genggam dan dompet yang berisi KTP, SIM dan lainnya tidak terbawa. Adi hanya membawa alat tulis dan kartu peserta. Dalam hati semoga,anakku lancar mengikuti tes. Setelah membahasnya sebentar, kamipun check-out dari penginapan. Keluar dari penginapan dengan tujuan yang bermacam-macam sesuai keinginan. Ada yang usul untuk pergi  ke mall Ambarukmo Plaza, mall Hartono yang baru buka dan sedang banyak promo atau ke Malioboro dulu, baru siangnya ke tempat anakku Adi mengikuti test. Namun mengingat waktu masih terlalu pagi, akhirnya kami memutuskan untuk langsung ke lokasi test anakku. Dengan mengambil jalur yang sama, seperti yang aku lalui sebelumnya, maka dengan mudah dan tidak terlalu lama aku sampai kembali ke lokasi test. Dan segera mengambil tempat parkir di luar, tidak jauh dari kompleks gedung Instiper Yogyakarta sebagai lokasi test.

Setelah turun dari parkir kendaraan, sekitar  08.30, kami memasuki kompleks gedung Instiper Yogyakarta dengan jalan kaki. Di kanan-kiri terlihat gedung-gedung tempat lokasi test yang sepanjang dan sekeliling gedungnya dipadati untuk parkir kendaraan. Setelah melewati halaman dan ting bendera, kami melihat gedung di bagian tengah sebagai Ruang Sekretariat Panitia Test Seleksi Masuk calon mahasiswa. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk duduk-duduk dan menunggu
anakku selesai test. Meskipun sebenarnya, aku sudah berpesan pada anakku, aku akan bertemu dan menjemput di teras sebuah toko di seberang jalan, tempat tadi pagi aku menurunkanya disana. Sambil sesekali bertanya pada panitia kapan tepatnya ujian ini dinyatakan selesai. Dan akupun dapat kepastian, bahwa ujian akan selesai dan dihentikan pada pukul 11.00 WIB. Kami berembug, untuk mencari tempat yang nyaman untuk menunggu hingga jam 11.00 nanti. Isteri dan anakku Bagas dan Nadiyyah sepertinya sudah menemukan tempat strategis untuk bersantai, yaitu di depan pintu keluar ruang sekretariat. Sedangkan aku memutuskan untuk duduk-duduk di dekat teras depan yang terdapat pintu keluar-masuk utama sekretariat. Duduk dekat teras itu memungkinkan aku dapat mengamati panitia itu beraktivitas.

Anakku harus menunjukkan KTP
Belum lama, aku duduk, tiba-tiba isteriku dan Bagas berteriak seperti memberitahu "Itu mas Adi. Adi sih kenapa ada di situ" Isteriku melihat sosok anakku berjalan ke arah pintu keluar, sambil diikuti oleh seseorang Bapak yang berseragam sebagai panitia test ujian. Spontan aku berfikir, anakku Adi sedang mengalami masalah. Sejurus aku bangkit dari duduk, dan benar aku melihat pintu itu terbuka. Tepat di hadapanku, Adi berdiri. Dari sorot matanya aku tahu dia sedang kebingungan sekaligus kaget,  Responnya kaget,   belakangan aku tahu bahwa anakku Adi tidak menyangka bahwa dalam kebingungannya mencari KTP yang tertinggal dan dibawa ibunya, ternyata di luar ruangan itu ibunya telah ada di situ! Akhirnya segera isteriku menyerahkan KTP itu kepada anakku. Setelah menerima KTP tersebut, anakku Adi segera masuk kembali ke ruangan dengan diikuti panitia.

Di luar ruangan ,aku dan isteriku melihat runtutan kejadian itu sebagai "kemahakuasaan" Allah yang mengatur seluruh kejadian tersebut dengan sangat sempurna! Sejenak kemudian, akupun segera bergegas menuju Mushola, untuk melaksanakan sholat dhuha. Dalam doaku, aku panjatkan rasa syukurku, betapa Allah telah menyelamatkan anakku, hingga dia dapat melanjutkan mengerjakan test ujian masuk calon mahasiswa. Subhanallah



1 comment: