Kali ini
sepertinya aku mendapat kesempatan berpetualang memasuki dunia baru. Bagaimana
tidak? Terhitung mulai 1 Januari 2011, aku
menerima penugasan baru sebagai Kepala Puskesmas Kebumen III. Mendengar pertama
kali, rasanya tidak nyata.
Jabatan yang kontroversi
Tetapi ini
realitas yang harus aku hadapi. Bukan persoalan apakah aku mampu apa tidak.
Tetapi, bagiku lingkup pekerjaan puskesmas merupakan sesuatu yang baru. Setelah
bertahun-tahun menggeluti manajemen dan perencanaan di Dinas Kesehatan.
Selain
itu, kebijakan penempatan kepala Puskesmas oleh seorang yang berlatarbelakang
pendidikan bukan dokter, pada waktu itu masih kontroversi dan mengundang pro-kontra, dan masih sangat langka di Kebumen.
Posisiku menggantikan Pejabat pelaksana
tugas (Plt) Kepala Puskesmas dr H. Agus Sapariyanto-pejabat kepala
Puskesmas definitif Puskesmas Pejagoan.
Puskesmas perlu perubahan manajemen
pengelolaan
Dalam kesempatan
serah terima jabatan kepala Puskesmas, aku merasa surprised dan tidak biasa
terjadi. Pada sertijab yang dilaksanakan tanggal 5 Januari tersebut ternyata dihadiri
juga Asisten I Sekda Kebumen, H. Adi Pandoyo, SH, M.Si, Kepala Dinas Kesehatan
dr H.A. Dwi Budi Satrio, M.Kes, Pejabat Plt Kepala Puskesmas dan Pejabat Kepala
Puskesmas definitif, Karyawan dan karyawati Puskesmas Kebumen III.
Dengan acara yang relatif sederhana itu, menyampaikan sambutan
adalah Asisten I dan Kadinkes. Kedua pejabat tersebut pada intinya berharap ada
perubahan manajemen dalam pengelolaan Puskesmas Kebumen III di masa yang akan
datang. Secara khusus, Asisten I menegaskan, bahwa Pemkab dalam waktu mendatang
berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Salah satu upaya
yang ditempuh adalah peningkatan profesionalisme petugas. Puskesmas Kebumen III
sejak berdiri di bawah kepemimpinan dr H. Rahmat Wahyudi dan belum pernah ada
mutasi pejabat kepala Puskesmas definitif lainnya. Sehingga dalam beberapa hal,
perlu penyegaran dalam manajemen pengelolaanya.
Pojok Sabtu untuk membahas kualitas pelayanan
Selama seminggu pertama bertugas, sejak
sertijab, aku mulai menemukan banyak masalah dalam pelayanan
tugas pokok puskesmas. Perubahanya aku mulai dari menetapkan setiap hari Sabtu,
sebagai forum untuk membahas pelayanan. Mengapa Sabtu? Karena pada hari itu, tidak
ada jadwal ke lapangan, pustu dan posyandu. Sehingga semua karyawan dan petugas
lapanganpun ada di Puskesmas.
Pojok Sabtu (Saturday Corner) tanggal 15-01-2011, aku memanfaatkannya untuk membahas
kualitas pelayanan dari aspek-aspeknya, sebagai bahan perbaikan pelayanan
puskesmas di waktu yang akan datang. Pada kesempatan itu, aku membahas hasil
survei yang dikeluarkan Dinkes Kebumen.
Dari hasil Survei Kualitas Pelayanan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Kebumen, kualitas pelayanan Puskesmas Kebumen III masuk dalam
kategori baik.Kualitas pelayanan Puskesmas, dinilai berdasarkan variabel: reliability (kehandalan), responsiveness (ketanggapan), assurance (jaminan keamanan), empaty (kepedulian) dan tangible (bukti fisik).
Subhanallah, pelayananya baik tapi tidak manusiawi
Demikian kesimpulan besarku terhadap
hasil penilaian kualitas pelayanan. Mengapa bisa begitu? Dari hasil penilaian
tersebut aspek-aspek kritis yang harus ditingkatkan oleh Puskesmas Kebumen III
adalah: (1) kejelasan dalam memberikan informasi tentang penyakit kepada klien
(2) keberadaan petugas di tempat pelayanan (3)
kepedulian terhadap klien (4) ketersediaan waktu petugas untuk
berkomunikasi, dan (5) kebersihan alat.
Ini berarti Puskesmas ini selama setahun
lalu, banyak mencapai kinerjanya secara kuantitas. Tetapi tidak dalam hal
kualitas. Artinya dalam hal melayani, petugas sangatlah tidak manusiawi.
Sedikit bicara, sedikit informasi, sedikit saran, bahkan dengan sedikit
perasaan! Dan secara sembarangan menggunakan alat. Keadaan ini jika dibiarkan, maka
berobat di Puskesmas ini bukannya makin baik, tetapi akan dapat masalah baru
secara fisik maupun mental.
Membuat rencana tindak lanjut
Ketika aku membahasnya, tidak ada
seorangpun yang protes dari temuan survei itu. Semuanya diam. Semuanya
membenarkan! Terus harus bagaimana? Menyikapi hasil penilaian tersebut, ada
beberapa hal yang menjadi kebutuhan
dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan di Puskesmas , diantaranya (1) Perlu
upaya sistematis dalam penjaminan mutu pelayanan puskesmas (2) Perbaikan
prosedur kerja/prosedur pelayanan (3) Peningkatan kemampuan komunikasi
terapeutik bagi petugas dalam pelayanan pengobatan (4) Peningkatan kemampuan
konseling (5) Peningkatan dan penataan sarana dan prasarana untuk mendukung
keamanan dan kenyamanan petugas dan pengunjung , termasuk: ruang pelayanan,
parkir dan taman.
Semangat teus pak semoga tetap menginspirasi.
ReplyDelete