Wednesday, October 19, 2016

Masa-masa Sekolah

Riwayat pendidikanku tergolong tidak linear seperti kebanyakan orang. Dalam perkembangannya aku banyak mengalami variasi dalam menempuh jalur pendidikan. Masa sekolahku juga tidak selalu indah. Namun Alhamdulillah, semua itu telah membangun sejarah dan mengantarkan aku hingga saat ini.

Mengenang  masa sekolah dasar dan tradisi sekolah sore
Masa sekolahku aku awali tahun 1973 di SDN Pakisputih hingga tahun 1979. Meskipun pada periode itu, aku juga mengalami mutasi dari SD Induk Kedungwuni II ke SDN Pakisputih. Di bawah kepemimpinan kepala sekolah Bapak Suhadi-seorang figur guru yang luhur budinya, hingga  tanggal 26  April 1979 aku dinyatakan lulus.  

Selain sekolah SD, aku juga mengikuti pendidikan di sekolah sore, seperti halnya teman-temanku. Di sekolah sore itu, aku banyak belajar ilmu agama Islam seperti bahasa arab, tarikh, fiqih dan sedikit mengenal nahwu. Namun itu tidak lama, karena  seusiaku waktu itu, banyak yang tidak serius menekuni sekolah 'diniyah' pada sore hari itu. Sehingga praktis, aku tidak memiliki teman yang satu daerah. Akibatnya akupun memutuskan berhenti sekolah. Walaupun, sedih juga rasanya meninggalkan tradisi yang agamis di sekolah sore.
Sekolah diniyah itu dikelola oleh pemuda masjid, seingatku. Ada ustadz dan ustadzah yang mengajar. Aturan dan sistem belajarnya sangat longgar, namun dengan sistem belajar yang dikemas dalam bentuk nyanyian, permainan serta praktek ibadah, bagiku sangat menyenangkan.

Menyukai pelajaran Bahasa Inggris di SMP
Masa pendidikan lanjutan pertama, aku lalui di SMPN Kedungwuni. Meskipun awal masuk sekolah adalah sekolah menengah ekonomi pertama, namun di pertengahan tahun berubah dan resmi menjadi SMPN Kedungwuni. Dibawah kepemimpinan kepala sekolah Bapak Rais METS, pada tanggal 07 Juni 1982, aku berhasil lulus.

Tidak banyak yang dapat aku ingat pengalaman di SMP. Namun, ada kesan mendalam pada Pak Tasnoto, seorang guru bahasa inggris  yang inspiratif dan kreatif. Senantiasa membuat ilustrasi dalam bentuk lukisan ketika membahas sebuah topik atau menjelaskan sebuah konsep. Sehingga membuatku tertarik dengan bahasa inggris , karena lukisan dan gambar-gambarnya yang cepat di papan tulis.

Di SPG, belajar disiplin untuk menjadi contoh
Setelah lulus SMP, aku melanjutkan  pendidikan ke SPGN Pekalongan.  Di SPGN Pekalongan itu aku banyak melihat hal-hal baru. Terutama dalam pembentukan norma dan tingkah laku, di SPG sangat jadi perhatian. Hal ini mungkin karena siswanya dipersiapkan menjadi seorang guru. Sehingga tingkah lakunya harus menjadi teladan bagi murid-muridnya kelak. Aku masih ingat ketika setiap hari Senin, sesaat setelah upacara bendera, ada beberapa teman yang dicukur paksa rambutnya, karena panjang bagian samping maupun belakangnya sudah menyentuh telinga atau krah baju.   Dibawah kepemimpinan kepala sekolah Bapak Soekastowo, BA, aku lulus dengan hasil yang cukup memadai, pada 30  April  1985.

Pendidikan kedinasan  kesehatan
Lulus SPG, aku melanjutkan pendidikan Diploma I Gizi di SPAG Depkes Pekalongan. Ini adalah pendidikan kedinasan di lingkungan Departemen Kesehatan waktu itu. Hal ini sejalan  program pemerintah memenuhi tenaga gizi masyarakat dalam rangka pelaksanaan Program Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK). Dibawah kepemimpinan Ibu Harmuljanti, MPS,  pada 31 Agustus 1986 aku berhasil lulus. Sejak itulah menjadi awal karierku bekerja  sebagai tenaga kesehatan, dengan penempatan tugas pertama kali di Puskesmas Karangnyar Kabupaten Kebumen tahun 1987.

Melanjutkan Program Administrasi Pembangunan di FISIP-UT 
Setelah beberapa tahun bekerja di Puskesmas Karangnyar, timbul keinginanku untuk melanjutkan pendidikan. Kali ini aku berhitung, ingin mengikuti pendidikan yang tidak meninggalkan pekerjaan. Saat itulah kemudian aku memilih Universitas Terbuka, karena dengan sistem belajarnya memungkinkan aku mengikuti kuliah sambil bekerja. Di UT aku mengambil jurusan Administrasi Pembangunan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.  Saat itu penyelenggaraan belalajarnya dikelola oleh Unit Penyelenggara Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) Purwokerto yang berada di Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Dengan sistem belajar Sistem Kredit Semester, akhirnya aku lulus  UT pada  25 September 1996, dengan pejabat rektor Prof. Dr. B. Suprapto.

Mengikuti Program S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat di FK-UGM Yogyakarta
Setelah kira-kira tiga tahun menyelesaikan pendidikan, Alhamdulillah, pada tahun 1999 aku lulus seleksi mengikuti program biasiswa  pasca sarjana yang diselenggarakan oleh Proyek ICDC pada Kementrian Kesehatan. Program ini aku ikuti selama dua tahun, dengan tugas akhir penulisan thesis berbasis riset di Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo. Hingga pada  tanggal 25 September 2001 aku  berhasil menyelesaikan  minat program Magister Manajemen Pelayanan Kesehatan, Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, FK-UGM  Yogyakarta, dengan pejabat rektor  Prof. Dr. Mulyadi, APT.

No comments:

Post a Comment