Tuesday, August 8, 2017

Membangun personal branding (OPD) melalui tulisan*)

Di era informasi seperti sekarang ini, banyak orang menempuh berbagai cara dalam mengaktualisasikan diri dan kemampuannya. Tujuannya tidak lain, agar gambaran personal kita  lebih dikenal. Ada orang yang menempuhnya melalui dunia seni, olahraga, maupun bela diri. Bahkan ada yang sangat ekstrem, dengan melakukan adegan-adegan berbahaya, sebagai upaya membangun gambaran personalnya. Masih ingat kan, bagaimana seseorang berfoto selfie di atas jurang atau di dekat mesin atau kendaraan berbahaya? Hanya semata untuk meng-update statusnya di media sosial. Itulah sebenarnya gambaran personal branding.

Membangun personal branding melalui tulisan


Mengapa tidak? Akhir-akhir ini, banyak dilakukan orang dalam membangun personal branding melalui tulisan. Tidak terbatas para tokoh, selebritri, politisi, calon pimpinan daerah, calon kepala sekolah, bahkan calon ketua OSIS pun telah banyak yang melakukan untuk membangun image tentang dirinya melalui tulisan. Medianya, ada yang berupa buku, buku ringkas (buklet), iklan di koran, website dan media sosial.


Bahkan dalam tulisannya seorang ahli pendidikan menyatakan sebagai sebuah langkah yang sangat efektif membangun personal branding dengan menulis. Mengapa begitu? Karena ketika anda berani mempublikasikan tulisan anda, itu berarti anda telah berbagi informasi atau ilmu yang bernilai dengan orang lain. Dan secara tidak langsung, anda memposisikan diri anda layaknya seorang ahli pada topik tulisan yang anda pilih. Setelah membaca tulisan anda, tentu orang ingin mengenal anda secara lebih dalam. Mereka juga ingin mengenal hasil karya anda yang lain, mereka bisa menemukan, serta bagaimana cara mendapatkannya. Pembaca atau masyarakat akan yakin bahwa anda adalah sosok yang kreatif dan berkualitas, berdasarkan kualitas tulisan yang anda bagi kepada mereka. Dan tidak segan-segan orang akan membaca dan membaca lagi tulisan-tulisan anda.


Mem-branding pelayanan OPD


Begitu juga dengan pelayanan OPD tempat kita bekerja. Seringkali kita dengar keluhan masyarakat terhadap pelayanan atau program OPD. Sebut saja, betapa media sosial selama tiga bulan terakhir ini banyak mengeluhkan jalan yang rusak dan bolong-bolong-hingga terkenal dengan sebutan jeglongan sewu. Belum lagi keluhan ribetnya pelayanan BPJS, naiknya harga pupuk, merebaknya wereng hingga gagal panen di beberapa tempat, banyak dikeluhkan warga. Sementara itu kita sebagai pelayanan masyarakat, merasa tidak kurang-kurang dalam menjelaskan, memberi penyuluhan, menulis rilis berita bahkan menulis pesan-pesan praktis yang berguna bagi masyarakat.


Tapi seberapa efektifkah tulisan-tulisan kita di web? Dapatkah kita mem-branding OPD kita melalui tulisan? Inilah sebenarnya pertanyaan-pertanyaan mendasar bagi seorang admin website. Agar dengan mudah pembaca  mendapatkan alamat website kita. Karena di jaringan internet ini ada ribuan bahkan jutaan alamat web dan tulisan. Para pengunjung website ketika mencari artikel atau alamat website, seringkali hanya mengandalkan kata-kunci (key word) di halaman pencarian. Namun apa jadinya ketika tulisan atau alamat website  kita itu tidak muncul dihalaman-halaman pertama pencarian. Jika demikian, sudah pasti, akan tidak dikunjungi orang.


Selain itu, kita juga perlu tahu bagaimana membuat tulisan dan berita yang kita posting,  mampu menarik orang untuk membaca. Keluhan terbesar pengunjung website OPD adalah tidak menarik. Berita atau tulisan di website OPD seringkali terlalu panjang atau terlalu pendek, bahkan posting beritanya hanya berupa gambar. Tanpa keterangan pendukung yang memadai sehingga informasi yang diterima pembaca menjadikan tidak nyaman. Dalam kondisi seperti ini yang paling banyak dilakukan pengunjung, adalah meninggalkan website dan berganti mencari informasi dari alamat website yang lain. Akibatnya, tulisan, rilis, sosialisasi kita tentang layanan OPD, lagi-lagi ditinggalkan pembaca. Dan selama itu, program dan layanan OPD kita sepertinya tidak nyambung dengan permasalahan masyarakat.


Mem-branding OPD melalui tulisan yang SEO Friendly


Untuk mengatasi dua persoalan mendasar di atas, yang dapat kita lakukan adalah meningkatkan kualitas website. Website yang berkualitas tidak hanya bagus untuk mesin pencari (search-enggine), tapi juga untuk pembaca (human). Karena tujuan kita mengelola website OPD adalah menyajikan informasi yang mudah dicari dan disukai pembaca. Inilah yang disebut paradigma baru SEO-Friendly dalam konsep pengelolaan website. 


Sehingga, ketika pengguna internet melakukan pencarian dengan memasukkan sebuah keyword, maka mesin pencari akan langsung merekomendasikan website OPD kita. Hasilnya, dengan teknik SEO friendly, jumlah kunjungan akan terus meningkat lebih cepat. Dan terwujudlah upaya kita mem-branding OPD.

Lalu, bagaimana cara mudah membuat website yang SEO friendly tersebut? Ada beberapa cara yang biasanya sering dipraktekkan oleh para pemilik website atau blogger. Biasanya, terkait dengan konten, keyword, serta desain dari website tersebut, selain juga menyematkan kode-kode pada HTML template-nya.

Inilah langkah-langkah praktisnya


Tips atau langkah-langkah mengelola website yang SEO friendly sebenarnya banyak sudah disarankan para ahli, namun langkah praktis ini saya peroleh dari penuturan Asrittada

Pertama, lakukan posting yang berkualitas. Konten posting yang berkualitas adalah yang baru dan relevan sesuai tugas dan layanan OPD. Jadi, sering-seringlah meng-update berita baru dan jangan pernah sekalipun meng-upload posting ulang dan usang dari website lain! Kedua, mengatur banyaknya kata kunci (keyword density) pada tulisan/artikel/berita Artikel yang memiliki kepadatan kata kunci pada teksnya secara merata, biasanya akan menjadi prioritas bagi mesin pencari. Selain itu, pastikan juga artikel yang di-upload cukup panjang, minimal 500 kata atau lebih, tentunya dengan tetap menjaga keaslian artikel tersebut.
Ketiga, Manfaatkan tag header. Mesin pencari diketahui lebih cenderung menyukai konten artikel yang memiliki tag header pada sebuah website. Apalagi, jika tag header itu juga termuat pada paragraf pertama dan kedua artikel tersebut. Selain itu, gunakan juga tag header yang banyak dicari.
Keempat, gunakan sitemaps. Keberadaan fitur sitemaps pada sebuah website, akan memberikan indeks yang jauh lebih baik pada mesin pencari. Halaman "artsip berita", "indeks berita" atau" berita terkait" memiliki fungsi yang hampir sama dengan sitemaps. Kelima, sesuaikan desain tampilan yang yang cocok untuk seluler. Dengan mendesain website untuk bisa juga diakses melalui perangkat mobile, seperti smartphone memungkinkan pengunjungnya tidak hanya terbatas pada pengguna laptop atau komputer saja tetapi juga dari mobile phone.

*) Disampaikan pada Workshop penulisan dan pengelolaan website instansi bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Kebumen, Tahun 2017 di Ruang CAT Badan Kepegawaian Kab. Kebumen, 9 Agustus 2017.


No comments:

Post a Comment