Tuesday, January 24, 2017

Berbagi kebaikan dengan menjadi penulis ala Antoni Ludfi Arifin

Berbagi kebaikan dengan menjadi penulis! Inilah tema sentral dari sebuah buku "Be a Writer" karya seorang dosen, yang telah beberapa kali menerbitkan buku-buku seputar motivasi. Karena dengan menjadi penulis, seseorang sedang menebar pesan, menebar inspirasi, menebar energi hingga membangkitkan semangat  dan kemaslahatan.

Banyak kendala internal
Sayangnya untuk menjadi seorang penulis, seringkali banyak menghadapi kendala. Walaupun kendala atau hambatan tersebut lebih  banyak muncul dari dalam diri kita sendiri. Mengapa bisa begitu? Tentu saja ya, karena sebenarnya setiap orang pada dasarnya cukup memiliki kemampuan untuk berbahasa. Dalam penguasaan bahasa secara lisan, seseorang relatif lebih lancar dalam berkata-kata. Bahkan ketika ada kesempatan ngobrol, seseorang dapat berjam-jam asyik membicarakan sesuatu, tanpa ada hambatan.

Namun, berbeda ketika seseorang harus menuliskan ide atau bahan pembicaraannya dalam tulisan. Nyatanya tidak semua orang dapat menulis, menyampaikan pesan dan idenya secara konstruktif dalam bentuk tertulis. Karena memang dalam bahasa tulis, dibutuhkan ketrampilan dan banyak berlatih. Dalam menulis, membutuhkan kemampuan memilih kata, kemampuan menyusun kalimat serta kemahiran memilih gaya bahasa.

Meneguhkan niat
Kunci keberhasilan dalam menulis adalah banyak berlatih. Namun, mendengar kalimat ini seringkali kita banyak yang menyerah kalah. Akibatnya, banyak orang bermimpi jadi seorang penulis, namun tidak banyak yang kuat memegang teguh impian menjadi penulis, dengan mewujudkannya melalui banyak berlatih. Sehingga di awal penulisan buku ini, Antoni Ludfi Arifin, beerulang-ulang menekankan pentingnya meneguhkan niat. Karena dengan niat yang kuat menulis, kita dapat membagi kebaikan dan membagi ilmu yang bermanfaat. Bukankah yang demikian ini, merupakan investasi dunia-akhirat?

Setelah memiliki kemauan dan niat yang kuat, maka untuk menjadi seorang penulis tinggalah mengatasi hal-hal teknis yang dapat diasah dan dipelajari sambil terus menulis. Hal-hal teknis tersebut menyangkut kemampuan menggali dan mengeksplorasi ide, memilih kata dan menggunakan kalimat yang "menyihir", mengembangkan wacana dan tema tulisan, hingga tulisan jadi dan mengirimkan naskah ke penerbit.

Membaca sebagai bekal menulis 
Hal-hal teknis di atas  yang dibahas dalam buku yang di katapengantari oleh Prof. DR. Erika Revida Saragih, M.Si tersebut dengan mudah dapat kita peroleh, ketika kita juga banyak membaca. Karena dengan membaca kita dapat mengetahui dan memperoleh pengalaman praktek penulis lain menyelesaikan hasil karyanya. Dengan membaca, dapat memperkaya kemampuan teknis yang sudah kita miliki.

No comments:

Post a Comment