Menikmati pagi di Kabupaten Purwakarta, kota kecil dengan banyak keunikan. Sepanjang perjalanan rombongan bertolak dari penginapan hingga sampai di kompleks perkantoran Setda Kabupaten (4/8/2025), kita bisa melihat kekhasan gapura gedung perkantoran, semua seragam. Bermotif ukiran dengan lekuk yang sama.
Banyak bangunan merupakan Peninggalan Belanda
Kekhasan pada bangunan gedung dan kantor utama di Kabupaten Purwakarta kental dengan arsitektur Eropa. Keunikan ini nampak dari halaman yang luas, ornamen bangunan jembatan diatas air/kolam, adanya pilar-pilar sebagai penyangga utama gedung, penggunaan material lokal batu, bata ekspos dan kayu jati serta adanya pajangan dokar dan becak. Meskipun bangunan itu sudah di renovasi, namun tetap mempertahankan ornamen aslinya. Seperti dituturkan pak Alit Sukandi Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Purwakarta.
Purwakarta terpatri nilai-nilai filosofi Sunda yang kuat
Filosofi Sunda yang diterapkan di Purwakarta tercermin dalam beberapa konsep dan struktur bangunan yang memiliki makna mendalam. Salah satu contohnya adalah Gapura Indung Rahayu yang memiliki arti "Ibu sebagai akar kemuliaan hidup". Konsep ini merujuk pada filosofi kesundaan "Indung Tunggul Rahayu" yang menggambarkan pentingnya peran ibu dalam kehidupan.
Memasuki gedung diorama Diorama Indung Rahayu kita disuguhi visualisasi yang memiliki makna mendalam, dalam konteks budaya dan sejarah Sunda. Beberapa makna yang terkandung dalam diorama tersebut paling tidak ada empat hal (1) Indung Rahayu memiliki arti "Ibu sebagai sumber keselamatan" atau "Ibu sebagai pelindung". Visualisasi ini menggambarkan peran penting ibu dalam keluarga dan masyarakat. (2) Diorama Indung Rahayu juga menggambarkan simbol kesuburan dan kemakmuran, yang terkait dengan peran ibu sebagai sumber kehidupan. (3) Merupakan bentuk penghormatan terhadap perempuan dan peranannya dalam masyarakat, khususnya dalam konteks budaya Sunda. (4) Menjunjung nilai-nilai budaya Sunda yang kuat, seperti pentingnya keluarga, peran ibu, dan kesuburan.
Mengamati bentuk-bentuk arsitektur bangunan dan visualisasi diorama di Purwakarta, sejatinya tidak hanya menikmati karya seni, tetapi juga memiliki makna yang mendalam dalam konteks memahami budaya dan sejarah Sunda dalam kehidupan batin masyarakat Purwakarta.
Harper Purwakarta, R.716, dinihari