Setelah tiba di ruang TU dimaksud, aku mencoba masuk, karena pintunya
separuh terbuka. Ada dua ruangan yang saling berhadapan, disamping kanan dan kiriku. Tertulis KEPALA PUSKESMAS
diatas pintu ruangan sebelah kananku. Ruangan itupun tertutup. Sementara itu,
ruang di sebelah kiriku, separuh terbuka. Dari luar ruang aku melihat ada dental unit-alat untuk periksa gigi. Aku
menyimpulkan sendiri ruang itu adalah Poliklinik gigi. Berdiri diantara dua
ruang sepi itu, lurus aku melihat ruangan
besar seperti aula. Hanya disekat2 tripleks sebagai pembatas untuk ruang kerja
administrasi, sebagian bahkan digunakan untuk papan data.
Di ujung ruamgan besar, dari balik papan tripleks, aku mendengar
beberapa orang sedang bercakap. Akupun melangkah maju ke arah sumber suara itu.
Kira-kira tiga meter sebelum sampai ruangan, segera aku menyampaikan salam.
Hampir bersamaan orang-orang tadi menjawab salamku. Seketika itu pembicaraan
mereka berhenti. Kemudian mereka menoleh ke arahku. Segera aku menyalami
mereka. Setelah aku mengenalkan diri, kemudian mereka dimulai dari seorang
bapak memperkenalkan kepadaku. “Kenalkan
nama saya Musimin, ini Bu Rumilah dan
ini Bu Supri, Suprihati” Demikian Pak Musimin menjelaskan, menurutnya agar
tidak keliru. ‘Karena disini ada Suprihati dan Suprihatin. Tetapi kalau bu
Suprihatin, biasa dipanggil Bu Driyo-Bu Lurah Jatiluhur” jelas Pak Musimin
lagi. Setelah dipersilakan duduk, akupun
menyampaikan perihal penugasanku dari Dinas Kesehatan.
Memang siang itu, aku datang ke Puskesmas Karanganyar bermaksud untuk
melapor kepada Kepala Puskesmas terkait penugasan dari Kepala Dinkes Kebumen. Sesuai surat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Kebumen, aku ditempatkan di Puskesmas Karanganyar, sebagai Petugas Gizi. Secara
status kepegawaian, aku termasuk PNS Pusat yang diperbantukan di kabupaten.
Sehingga menjadi wewenang kabupaten, untuk menempatkannya di daerah yang
membutuhkan.
Sepertinya mereka “surprised” dengan kehadiranku sebagai calon PNS
baru. Menurut penuturan Pak Mus, demikian mereka akrab menyebut Pak Musimin,
sejak penempatan Bu Titin yang perawat gigi itu, hampir sepuluh tahunan tidak
ada penempatan pegawai baru. “Rata-rata pegawai disini sudah hampir pensiun. Kebanyakan
kami ini dulu pegawai P3M (Program Pemberantasan Penyakit Malaria), yang
kemudian ditempatkan di Puskesmas-puskesmas yang dekat dengan daerah asal.
Termasuk disini, ada Pak Sakir, Pak Sugeng, Pak Samingan dan Pak Noto. Mereka di Puskesmas
ditugasi sebagai juru malaria desa” Jelas pak Musimin, sambil berkali-kali menghisap
rokok dan membuat lagi “linthingan” rokok dengan aroma klembak menyan.
Bercakap tentang pengalaman dengan mereka sangat menyenangkan, hingga
tidak terasa hampir dua jam. Sampai sejauh ini, tujuan utamaku bertemu untuk ‘unjuk
muka’ kepada Kepala Puskesmas belum terlaksana. “Besok pagi saja mas Cokro,
ketemunya Kepala Puskesmas. Soalnya Bu dokter Nunik Agustriani, juga merupakan
Kepala Puskesmas yang baru, dan belum menetap di rumah dinas. Rumah dinas yang
di depan kompleks Puskesmas itu, masih ditempati Kepala Puskesmas lama, yaitu
Pak Dokter H. Suwarno. Dalam minggu ini saya dengar, beliau mau pindahan ke
RSUD Kebumen” Pak Mus menyudahi pembicraan. Akupun kemudian berpamitan untuk
kembali ke kebumen.
No comments:
Post a Comment