Tuesday, September 24, 2024

Inilah tiga karya tulis terbaik dari Workshop Menulis tema pasca penetapan Geopark Kebumen menjadi UNESCO Global Geopark


Ketika permintaan untuk sharing bersama pegiat muda di Bappeda Kebumen saya sanggupi, akhirnya terselenggaralah workshop ini. Workshop menulis artikel di internet bagi pemula. Temanya dipilih yang sedang ringan, bebas tetapi aktual. Kebetulan belum lama waktunya, Geopark Kebumen dinyatakan resmi oleh UNESCO sebagai Unesco Global Geopark (UGGp). Alih-alih menjaring aspirasi kaum muda, apa yang harus kita perbuat setelah Geopark Kebumen menyandang predikat UGGp ini. Workshop berlangsung selama sehari (24/9/2024) di Ruang Rapat Bappeda Kebumen diikuti beberapa peserta baik pejabat, mahasiswa maupun  masyarakat umum.

Workshop secara garis besar terdiri dari tiga sesi, yaitu overview kegiatan menulis, pengantar tema prestasi pencapaian Geopark Kebumen menjadi geopark tingkat dunia dan praktek menulis. Workshop dibuka dengan sharing bagaimana konsep menulis, menulis artikel di internet, dan beberapa tips dan trik membuat tulisan yang enak dibaca. 

Di bagian mengantarkan tema penulisan tentang tema Geopark Kebumen, banyak diskusi dari peserta. Pada kenyataannya konsep dan keberadaan Geopark Kebumen belum secara menyeluruh dimengerti oleh masyarakat luas. Dari sinilah kemudian tema penulisan ini ingin menggali aspirasi para penulis peserta workshop untuk menuliskan ide apa yang harus dilakukan dalam rangka menjaga, merawat dan mengembangakan Geopark Kebumen di masa yang akan datang.

Workshop penulisan diakhiri dengan praktek menulis. Setelah dalam waktu kurang lebih  dua jam, selepas Ashar kegiatan ini diakhiri. Dengan kesepakatan karya tulis dikirim secara pribadi. Selanjutnya setelah memeriksa hasil dari karya tulis peserta yang masuk, diperoleh tiga karya terbaik. Penetapan karya tulis ini lebah banyak karena pertimbangan aspek penulisan, kesesuaian tema dan orisinalitas.

Ketiga karya tulis terbaik dari peserta workshop tersebut adalah:

  1. Melalui pemanfaatan kawasan geopark  menjadi daerah swasembada pangan untuk mengatasi kemiskinan di Kebumen karya Ariffiawan, PNS tinggal di Kebumen
  2. Diperlukan strategi edukasi berkelanjutan untuk melestarikan Geopark Kebumen karya Binti Murtaziqoh, Mahasiswa tinggal di Kebumen
  3. Berharap peran lebih dari komunitas   dalam melakukan edukasi Geopark Kebumen karya Alisa Amelia, Mahasiswa, tinggal di Kebumen



Tuesday, September 17, 2024

Tips praktis menulis artikel bagi pemula: "Geopark Kebumen resmi menjadi Geopark Dunia: apa upaya kita selanjutnya?"

Bagi  pemula, menulis artikel seringkali menjadi masalah. Banyak persoalan yang sering muncul, seperti judul yang tidak sesuai dengan isi tulisan, bingung harus menulis apa pada kalimat pertama, melebar di awal bahkan tidak bisa menemukan fokus. Namun tidak demikian bagi yang terbiasa menulis. Seorang penulis biasanya memiliki pola atau struktur tulisan. Sehingga bangunan tulisan itu logis dan runtut dan enak dibaca. 

Secara garis besar sebuah tulisan itu mengikuti pola: pendahuluan, batang tubuh atau isi tulisan dan penutup. Namun persoalan terbesarnya adalah bagaimana menempatkan ketiganya tersebut secara proporsional sejak dari menulis judul, pendahuluan, isi dan panjang tulisan, diksi dan gaya bahasa.Untuk ini saya akan berbagi beberapa tips praktis menulis artikel di media massa maupun di website.

Judul menarik dan mencerminkan isi

Untuk memperoleh judul yang menarik dan mencerminkan isi dapat dilakukan setelah penulis berhasuil menyelesaikan sebagaian atau seluruh tulisan. Sehingga tidak usah berfikir bahwa menulis judul itu harus di awal sebelum menulis. Aspek lain yang perlu dipertimbangkan adalah panjang kata dalam membuat judul tulisan. Sebaiknya sebuah judul tulisan memuat kata tidak lebih dari 12 kata. Judul tulisan yang terlalu panjang menjadi kurang menarik dan membosankan.

Isi yang tidak terlalu panjang

Selain judul, isi atau batang tubuh tulisan juga tidak  terlalu panjang. Berkisar  6-12  paragraf. Jika terlalu panjang, kebiasaan para pembaca  website, mereka mudah berpindah ke tulisan lain. Namun jika tulisan kita akan membahas suatu topik yang luas, dapat dilakukan dengan membuat sub judul.

Kalimat lengkap dan bahasa yang mudah dimengerti

Salah satu tujuan menulis adalah menuangkan gagasan agar diterima mudah oleh pembaca. Oleh karena itu gunakan kalimat lengkap, pola sederhana dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Kalimat lengkap secara aturan tata bahasa harus mengandung subyek. Kalimat sederhana cukup mengandung subyek-predikat, subyek-obyek atau subyek-keterangan. Bukan merupakan kalimat majemuk. Kalimat yang panjang dapat mengaburkan makna dan sulit dimengerti

Paragraf yang dinamis anti macet

Tulisan sejatinya tersusun oleh paragraf yang saling terkait, saling menjelaskan. Terdiri dari kalimat sederhana yang terangkai dengan pilihan kata yang tepat penggunaannya. Berikut ini ada beberapa tips yang dapat digunakan  untuk membangun paragraf.

  • Kembangkan paragraf dengan pola D-A-M-K (Duduk perkara-Analisa-Misal-Kesimpulan)
  • Dengan pola D-A-M-K ini mulailah tulisan kita  dengan pernyataan atau pandangan/sikap  penulis tentang sesuatu persoalan, dengan menggunakan kalimat lengkap. Jika terdapat banyak pandangan, pilih yang sangat penting.
  • Jelaskan lebih rinci pandangan kita tersebut dari aspek Apa, Kapan, Dimana Bagaimana terjadinya dan Mengapa bisa terjadi,  Penjelasan ini biasa disebut dengan 5W 1H
  • Setelah cukup kita menjelaskan pandangan kita, jangan lupa berikan contoh riil atau data yang mendukung. Tujuannya untuk meyakinkan pandangan kita kepada pembaca. Suatu persoalan yang didukung data nampak menjadi riil atau nyata.
  • Buatlah ringkasan dan kesimpulan,  atau saran  dan harapan

Geopark kelas dunia: apa yang harus kita perbuat?

Keberadaanya harus dipertahankan, agar geopark bermanfaat bagi masyarakat yang hidup di dalamnya. Untuk itu, Geopark Kebumen harus (1) menjaga kelestarian geopark dari kerusakan atau pengrusakan (konservasi)  (2) memanfaatkan geopark sebagai media pembelajaran atau sumber belajar, sehingga menumbuhkan kesadaran untuk memanfaatkanya secara bijak (edukasi) (3) mengolah dan mengembangkan geopark menjadi bernilai ekonomi yang berkelanjutan (ekonomi)

Langkah-langkah menulis:
  1. Pilih satu diantara tiga tema di atas, bisa nemilih tema konservasi atau edukasi atau ekonomi berkelanjutan
  2. Kembanglan dengan poila D-A-M-K
  3. Mulailah dengan menuliskan pandangan/sikap  kita tentang apa yang harus kita perbuat, setelah Geopark Kebumen resmi diakui UNESCO sebagai Geopark Dunia dengan menggunakan kalimat lengkap. 
  4. Jelaskan lebih rinci pandangan kita tersebut dari aspek Apa, Kapan, Dimana Bagaimana terjadinya dan Mengapa bisa terjadi,  
  5. Setelah cukup kita menjelaskan pandangan kita, jangan lupa berikan contoh riil atau data yang mendukung. Tujuannya untuk meyakinkan pandangan kita kepada pembaca. tentang ide sesuatu yang harus kita perbuat terhadap Geopark kita.
  6. Buatlah ringkasan dan kesimpulan,  atau saran  dan harapan
  7. Masya Allah. Alhamdulillah. Kita sudah berhasil menuangkan ide kita bagaimana menyelamatkan keberadaan Geopark Kebumen sebagai Geopark kelas Dunia!

Monday, August 19, 2024

Menikmati santai Forum konsultasi publik KPPN Purworejo di taman matoa

Menghadiri undangan rapat di KPPN Purworejo, identik serius membahas evaluasi capaian  APBN Desa. Namun tidak untuk kali ini. Pagi itu saya datang terhitung gasik, panitia pun ada yang masih menyiapkan beberapa properti rapat. Tamu tidak diterima di aula, namun rapat kali ini diselenggarakan di luar ruangan kantor. Mengambil tempat  di sebuah lokasi yang hanya beberapa meter saja dari tempat parkir. 

Taman Matoa!

Di lokasi ini tumbuh sebuah pohon matoa. Pohon asli Papua itu, dari penuturan Kepala KPPN, Ibu Yessy Silvia Maharini,  ditanam sudah lebih dari 20 tahun lalu. Kini pohon itu sudah tumbuh besar, bahkan besarnya lebih dari sedekap orang dewasa. Tinggi batang pohonnya kurang lebih 20 meter. Di habitat aslinya, pohon matoa (Pometia Pinnata) dapat tumbuh mencapai tinggi 50 meter dengan akar  tunggang. Sedangkan cabang dan ranting matoa  tumbuh miring hingga mendatar, sehingga membentuk pohon ini menjadi rindang . Oleh karena itu, sangatlah cocok buat lokasi penyelenggaraan rapat outdoor, dengan payung pohon matoa. Apalagi saat ini, pohon matoa di KPPN Purworejo sedang berbuah, sehingga semakin sedap dipandang mata. Buah matoa berbentuk bulat lonjong sebesar telur puyuh. Kulit luar buah (cangkang) licin berwarna kuning kehijauan ketika muda dan pada saat masak berwarna cokelat kemerahan.

Peningkatan Kualitas

Forum Konsultasi Publik KPPN Purworejo kali ini dilaksanakan dalam rangka mewujudkan pelayanan yang  berkualitas, cepat, mudah, akuntabel, partisipatif  dan berkeadilan yang inklusif. Terhadap tema kualitas pelayanan, Kepala KPPN Ibu Yessy mengharapkan adanya opini dan masukan dari pengguna layanan  dalam upaya peningkatan kualitas layanan maupun implementasi pengelolaan digitalisasi pembayaran pelayanan perbendaharaan untuk disabilitas, dalam keadaan khusus atau bencana, mendorong kearifan lokal serta kebutuhan informasi publik yang diperlukan.Pada kesempatan itu juga dilakukan paparan dan  komunikasi dialogis dengan unsur pengguna seperti sekolah, desa, organisasi kemasyarakatan dan budaya, difabilitas, kebencanaan, pers dan Satker.

Saat giliran saya menyampaikan tanggapan, kesempatan saya memberikan masukan kepada KPPN dalam kesiapsiagaan menghadapi keadaan darurat dan kebutuhan informasi publik. Dalam hal kesiapsiagaan keadaan darurat diperlukan redundancy system untuk penyiapan dua atau lebih sumberdaya yang aktif sekaligus sebagai  back up ketika terjadi keadaan darurat seperti penyimpanan data, sumber listrik, tim help desk, provider layanan internet. Dalam hal kebutuhan informasi publik yang dibutuhkan  pengguna, bahwa sebagai Badan Publik KPPN Purworejo selain harus menyediakan informasi yang setiap saat dan berkala, KPPN juga harus menyediakan informasi yang serta merta atau mendadak. Informasi ini seperti perubahan dalam kebijakan keuangan di Tingkat Pusat yang berlaku di Desa atau tambahan atau perubahan  persyaratan  penerima  BLTDD.

Secara keseluruhan acara konsultasi publik KPPN Purworejo kali ini berjalan sesuai agenda dalam situasi santai dan humanis. Acara diakhiri dengan penandatanganan berita acara layaknya rapat-rapat dinas. Namun kali ini ibu Yessi, mengjak serta seluruh tamunya untuk melihat dari dekat seluruh ruang dalamnya KPPN Purworejo. Luar biasa! Sudah selayaknya WBBM segera dapat terwujud. Semoga



Tuesday, July 16, 2024

MASYARAKAT SASAK ENDE: Kuat menjaga tradisi


Memasuki desa Sasak Ende, Sengkol Kecamatan Pujut, Lombok Tengah adalah menikmati kekhasan budaya masyarakat Sasak yang terjaga. Beberapa bangunan dengan ciri tertentu mencerminkan tradisi yang dirawat dan dijaga seluruh warganya. Seperti yang diungkapkan Amak Sultan seorang warga yang sekaligus menjadi pemandu lokal di sana.

Kekhasan bangunan adat Sasak

Berbagai bangunan fisik masyarakat Sasak Ende memanfaatkan bahan dari alam sekitar seperti tanah liat, kayu, bambu dan alang-alang. Pemanfaatan bahan-bahan alami ini mencerminkan keselarasan dengan alam sekitar dan kearifan lokal masyarakat Sasak Ende. Termasuk memanfaatkan kotoran ternak sebagai semen "roda ampat" sebagai penguat struktur bangunan lantai dan diyakini juga untuk mengusir serangga, nyamuk dan gangguan-gangguan energi "negatif" dari luar. Dijelaskan Sultan, dalam keseharian masyarakat Sasak Ende terutama laki-lakinya lebih banyak berada di luar rumah. Teras rumah menjadi arena publik untuk menerima tamu, santai dan bercengkerama.

Berbagai bentuk bangunan dibuat oleh warga sesuai peruntukannya, seperti _balai tani_ untuk rumah tinggal, _balai jajar_ untuk rumah pertemuan warga, _balai lumbung_ untuk menyimpan padi dan hasil pertanian lainnya, pos kamling untuk gardu jaga warga yang dibuat dengan struktur panggung dan mushola untuk tempat warga menunaikan ibadah. Dari macam bangunan itu, menurut sultan ada kekgasan dalam bentuk atap. atap: Atap rumah masyarakat Sasak Ende berbentuk seperti tumpeng terbalik, dengan tingkat yang semakin ke atas semakin kecil. Bentuk atap ini memiliki filosofi sebagai simbol kesakralan dan keharmonisan dengan alam. Dalam hal atap depan _balai tani_ dibuat relatif rendah, sehingga  ketika seseorang memasuki harus merunduk. Mengandung makna nilai filosofi untuk sopan santun ketika bertamu atau memasuki rumah.


Pembagian ruang dalam rumah adat Sasak Ende, Lombok memiliki tata ruang yang jelas, diantaranya ada untuk tempat tinggal, dapur, lumbung, dan tempat ibadah. Tata ruang ini mencerminkan nilai-nilai budaya dan tradisi masyarakat Sasak Ende.

Tradisi pernikahan yang unik dan menarik

Begitu juga dalam tradisi pernikahan orang Sasak Ende, paling tidak harus melewati enam tahapan yang begitu dramatis. Sejak dari _merarik, selabar, nuntut wali, nyongkolan, sorong-serah dan kuwade_ atau duduk di pelaminan. Walaupun adat  pernikahan tersebut  terkesan ribet, namun unik dan  menarik. Sehingga nilai dan tradisi ini justru menjadi kebanggan bagi masyarakat Sasak Ende untuk menjaga nilai dan tradisi tersebut Diantara enam tahapan dalam proses pernikahan masyarakat Sasak Ende, hal yang terdengar aneh adalah _merarik_ atau menculik gadis. Menculik gadis pada masyarakat Sasak Ende adalah proses melarikan anak perempuan orang lain yang sebelumnya telah melakukan kesepakatan terlebih dahulu diantara laki-laki dan perempuan tersebut tanpa sepengetahuan dari pihak orang tua dengan tujuan untuk menikah.


Riuhnya peringatan merdi bumi di desa Kaligending, Kecamatan Karangsambung*

Mungkin tradisi _merdi bumi_ menjadi salah satu momen sangat penting di desa Kaligending. Momen yang perlu mengerahkan persiapan ekstra, baik dari aspek waktu, tenaga, perlengkapan dan tentu dana yang tidak sedikit.  Merdi bumi menjadi  tradisi desa yang diperingati hampir setiap tahun di bulan Muharam itu dilaksanakan stidak kurang dari lima hari. Dari penuturan Kades Kaligending, Lukman tradisi  merdi bumi dilaksanakan di dua pedukuhan, yakni dukuh Duwet yang meliputi tiga RW dan pedukuhan Kalikudu meliputi dua RW. Meskipun masih dalam satu desa, dua pedukuhan tersebut memiliki kekhasan dalam kesenian dan tradisinya.

Tayub di dukuh Duwet

Prosesi Merdi Bumi di dukuh Duwet dilaksanakan selama tiga hari, dimulai dengan ziarah leluhur para pendiri desa,  selamatan tumpeng  bucon yaitu nasi gunungan yang dibentuk kerucut  berisi  ingkung ayam yang diselimuti bumbu mogana dari nangka muda yang dicacah lembut dengan cita rasa pedas-asin penuh aroma serai.

Selanjutnya acara merdi bumi diramaikan dengan tenonganm yaitu para kepala keluarga membawa makanan dan jajan pasar yang dikemas dalam sebuah wadah terbuat dari bambu yang dianyam. Beberapa tenong juga diberi pita warna warni sebagai hiasan. Sore harinya diselenggarakan pentas kudakepang yang dimainkan oleh kelompok seni lokal terdiri dari anak-anak muda yang ada di desa  Kaligending.

Di akhir rangkaian tradisi merdi bumidi pedukuhan Dhuwet diselenggarakan  tayuban yang melibatkan beberapa penari, dengan sesekali mengajak  penonton untuk ikut serta menari. Dalam seni tari tradisional tayub ini menjadi riuh, karena cara penari mengajak penonton untuk ikut menari dengan cara mengalungkan kain selendang sampur.  Penari kemudian menariknya ke arena mengikuti irama musik  diatonis gamelan.

Wayang kulit di dukuh Kalikudu

Tradisi merdi bumi di dukuh Kalikudu, desa Kaligending Kecamatan  Karangsambung diselenggarakan dalam bentuk upacara memotong kambing kendhit, gelar sewu tumpeng, dan pentas k3seniqn wayang kulit. Tradisi ini biasa dilaksanakan selama bulan Mukharam. Kambing kendhit adalah kambing berwarna hitam dengan corak putih melingkar tubuh di bagian tengahnya.Terhadap tradisi potong kambing _kendhit_ oleh pakar Javanologi UNS Prof. Sahid Teguh Widodo menjelaskan, bahwa sedekahan itu merupakan salah satu tradisi yang dilakukan masyarakat Indonesia. 

"Itu menunjukkan masih ada semesta simbolik dari zaman dahulu, yang masih dilakukan sekarang. Karena keyakinan seseorang itu substansinya berkorban atau sedekah, mengurangi apa yang kita peroleh diberikan kepada orang lain dalam bentuk apapun," seperti dikutip detikJateng.