Pesona Desa Penglipuran bukan dari pantainya yang menenangkan, bukan dari bentangan alamnya yang mengagumkan, bukan karena pesona bawah lautnya yang spektakuler, namun karena kekuatan memegang adat dan keharmonisan masyarakatnya. Benar, baru beberapa langkah saja dari area parkir menuju gapura desa Panglipuran sudah terasa daya tariknya. Tidak ada sampah dan bebas polusi! Lingkungan tradisional yang bersih, asri dan tertata rapi.
Berjalan memasuki desa ini, terasa lega, hilang sesak di dada. Karena suasana segar dan warna hijau tanaman yang rapi tertata. Semakin masuk ke area desa, udara dan pemandangan akan semakin terasa sejuk dan asri dengan pemandangan pagar tanaman yang menghiasi seluruh area desa. Menurut penuturan Biyang Lancar yang aku singgahi rumahnya, ia, anak dan menantunya setiap hari sejak pagi buta sudah bersih-bersih rumah dan lingkungan pekarangan termasuk jalan lingkungan. Tentu jalan lingkungan yang ada tepat di depan atau samping rumahnya. Selain itu, kata ibu dari dua anak laki dan perempuan itu ada aturan adat yang berlaku di desa ini. "Ketika berjalan dan mengelilingi desa ini, dilarang menggunakan kendaraan bermotor. Hal ini diberlakukan untuk menjaga lingkungan Desa Penglipuran agar bebas dari udara kotor. Selain itu, masyarakat juga tamu dilarang membuang sampah sembarangan. Di Desa Penglipuran, sudah disediakan tempat sampah kira-kira setiap 30 meter" tukasnya mengakhiri penuturannya. Bersamaan turunnya hujan siang itu, Biyang lancar dengan anak dan menantunya segera merapikan barang dagangan di seambi ramahnya, agar tidak basah.
No comments:
Post a Comment