Bagi pemula, menulis artikel seringkali menjadi masalah. Banyak persoalan yang sering muncul, seperti judul yang tidak sesuai dengan isi tulisan, bingung harus menulis apa pada kalimat pertama, melebar di awal bahkan tidak bisa menemukan fokus. Namun tidak demikian bagi yang terbiasa menulis. Seorang penulis biasanya memiliki pola atau struktur tulisan. Sehingga bangunan tulisan itu logis dan runtut dan enak dibaca.
Secara garis besar sebuah tulisan itu mengikuti pola: pendahuluan, batang tubuh atau isi tulisan dan penutup. Namun persoalan terbesarnya adalah bagaimana menempatkan ketiganya tersebut secara proporsional sejak dari menulis judul, pendahuluan, isi dan panjang tulisan, diksi dan gaya bahasa.Untuk ini saya akan berbagi beberapa tips praktis menulis artikel di media massa maupun di website.
Judul menarik dan mencerminkan isi
Untuk memperoleh judul yang menarik dan mencerminkan isi dapat dilakukan setelah penulis berhasuil menyelesaikan sebagaian atau seluruh tulisan. Sehingga tidak usah berfikir bahwa menulis judul itu harus di awal sebelum menulis. Aspek lain yang perlu dipertimbangkan adalah panjang kata dalam membuat judul tulisan. Sebaiknya sebuah judul tulisan memuat kata tidak lebih dari 12 kata. Judul tulisan yang terlalu panjang menjadi kurang menarik dan membosankan.
Isi yang tidak terlalu panjang
Selain judul, isi atau batang tubuh tulisan juga tidak terlalu panjang. Berkisar 6-12 paragraf. Jika terlalu panjang, kebiasaan para pembaca website, mereka mudah berpindah ke tulisan lain. Namun jika tulisan kita akan membahas suatu topik yang luas, dapat dilakukan dengan membuat sub judul.
Gunakan kalimat lengkap dan bahasa yang mudah dimengerti
Salah satu tujuan menulis adalah menuangkan gagasan agar diterima mudah oleh pembaca. Oleh karena itu gunakan kalimat lengkap, pola sederhana dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Kalimat lengkap secara aturan tata bahasa harus mengandung subyek. Kalimat sederhana cukup mengandung subyek-predikat, subyek-obyek atau subyek-keterangan. Bukan merupakan kalimat majemuk. Kalimat yang panjang dapat mengaburkan makna dan sulit dimengerti
Membangun paragraf yang dinamis anti macet
Tulisan sejatinya tersusun oleh paragraf yang saling terkait, saling menjelaskan. Terdiri dari kalimat sederhana yang terangkai dengan pilihan kata yang tepat penggunaannya. Berikut ini ada beberapa tips yang dapat digunakan untuk membangun paragraf.
- Kembangkan paragraf dengan pola D-A-M-K (Duduk perkara-Analisa-Misal-Kesimpulan)
- Dengan pola D-A-M-K ini mulailah tulisan kita dengan pernyataan atau pandangan/sikap penulis tentang sesuatu persoalan, dengan menggunakan kalimat lengkap. Jika terdapat banyak pandangan, pilih yang sangat penting.
- Jelaskan lebih rinci pandangan kita tersebut dari aspek Apa, Kapan, Dimana Bagaimana terjadinya dan Mengapa bisa terjadi, Penjelasan ini biasa disebut dengan 5W 1H
- Setelah cukup kita menjelaskan pandangan kita, jangan lupa berikan contoh riil atau data yang mendukung. Tujuannya untuk meyakinkan pandangan kita kepada pembaca. Suatu persoalan yang didukung data nampak menjadi riil atau nyata.
- Buatlah ringkasan dan kesimpulan, atau saran dan harapan
- Pilih satu diantara tiga tema di atas, bisa nemilih tema konservasi atau edukasi atau ekonomi berkelanjutan
- Kembanglan dengan poila D-A-M-K
- Mulailah dengan menuliskan pandangan/sikap kita tentang apa yang harus kita perbuat, setelah Geopark Kebumen resmi diakui UNESCO sebagai Geopark Dunia dengan menggunakan kalimat lengkap.
- Jelaskan lebih rinci pandangan kita tersebut dari aspek Apa, Kapan, Dimana Bagaimana terjadinya dan Mengapa bisa terjadi,
- Setelah cukup kita menjelaskan pandangan kita, jangan lupa berikan contoh riil atau data yang mendukung. Tujuannya untuk meyakinkan pandangan kita kepada pembaca. tentang ide sesuatu yang harus kita perbuat terhadap Geopark kita.
- Buatlah ringkasan dan kesimpulan, atau saran dan harapan
- Masya Allah. Alhamdulillah. Kita sudah berhasil menuangkan ide kita bagaimana menyelamatkan keberadaan Geopark Kebumen sebagai Geopark kelas Dunia!